sebelum ku tulis kalimat pertama
dada bergetar
nafas tertahan sejenak
ada yang tak biasa
di senja ini
mega mengambang
menjelajah mencari ruang
langit sudah teramat sempit
biru nyaris tiada
pun tak berbeda dengan sang Matahari
sebelum ku tulis kalimat pertama
pagar-pagar menggelepar
angin semusim terkapar
ada bait yang terkoyak
dan tak hendak bernyawa
halilintar tak mampu berkedip
sepersekian detik
ketika jarum jam terhenti
tepat dlm sudut 180'
sebelum ku tulis kalimat pertama
nafas terpenjarakan
degup jantung yang memaksa
bimbang datang
embun pecah
dan butiran air langit
berubah jadi suara pamit
antara kegaduhan dan kesepian
jiwaku berada di sana
di sekar tak berbatas
di bilik yang tak pernah nampak
setelah kutulis kalimat pertama
gelora gelisah belum sepenuhnya tumpah
merebah di sebagian senja
di sebagian malam-malam
yang menantikan mimpi indah
dan do'a kebaikan untuk hari esok
setelah ku tulis kalimat pertama
Aku pasrah
Memohon ampun KepadaMu .. Ya Rabb
200313
Sabtu, 20 April 2013
Jumat, 19 April 2013
Isyarat Senja
bukan lagi gerimis
tarian halilintar kian tajam
ledakan cakrawala
bisukan sekalimat do'a
mega di paksa menangis
menjerit selaksa merintih
guruh bersambut
pecah di persimpangan senja
nampak diam
semua mati suri
sebait angin lantunkan do'a-do'a jiwa
semilir...
tanpa ada bisikan nyata
mengalir...
telan sebatang malam
bukan lagi gerimis
bererombol menyayat
garis-garis tipis
tiada pernah sisakan jejak
ataupun harum semerbak
garis-garis tipis
yang menjadi symphony dasar
cipratan anggun mawar
mega terbelah
kala sentuhan senja
bersambut di gerbang malam
seiring gema adzan
tenang menelan halilintar
dan gema ayatNya
lirih di antara rinai hujan
dan qasidah kerinduan
alam malam menutup kelam
terjerembab basah
bersimbah do'a sabar
untuk esok yang damai...
bdg..180413
tarian halilintar kian tajam
ledakan cakrawala
bisukan sekalimat do'a
mega di paksa menangis
menjerit selaksa merintih
guruh bersambut
pecah di persimpangan senja
nampak diam
semua mati suri
sebait angin lantunkan do'a-do'a jiwa
semilir...
tanpa ada bisikan nyata
mengalir...
telan sebatang malam
bukan lagi gerimis
bererombol menyayat
garis-garis tipis
tiada pernah sisakan jejak
ataupun harum semerbak
garis-garis tipis
yang menjadi symphony dasar
cipratan anggun mawar
mega terbelah
kala sentuhan senja
bersambut di gerbang malam
seiring gema adzan
tenang menelan halilintar
dan gema ayatNya
lirih di antara rinai hujan
dan qasidah kerinduan
alam malam menutup kelam
terjerembab basah
bersimbah do'a sabar
untuk esok yang damai...
bdg..180413
Kamis, 18 April 2013
Isyarat Rinai Gerimis
satu lagi ..
senja tercabik rintihan gerimis
dan jutaan teriakan langit
yang hnya terdengar lewat desahan angin
dingin mengutuk bumi
jejali huma
kuliti padang savana
ketika cinta terberai fatamorgana
hilang .
lenyap bersama suara-suara
yang merayap
bersimbah harap
do'a menangis
bukan untuk cinta
namun kerinduan
yang tak pernah terjaga
mungkin harus ku sebut
kesepian maha sempurna
kosong..
tiada tertumpah
atau juga keheningan sederhana
dan berharga
di antara falsafah malam
terdiam di jemari mimpi
dan larut
di memory yang tk prnah sepi
bhkan dari sesuatu yg tak pasti..
the end 7:46
ketika malam berderai rinai gerimis...
senja tercabik rintihan gerimis
dan jutaan teriakan langit
yang hnya terdengar lewat desahan angin
dingin mengutuk bumi
jejali huma
kuliti padang savana
ketika cinta terberai fatamorgana
hilang .
lenyap bersama suara-suara
yang merayap
bersimbah harap
do'a menangis
bukan untuk cinta
namun kerinduan
yang tak pernah terjaga
mungkin harus ku sebut
kesepian maha sempurna
kosong..
tiada tertumpah
atau juga keheningan sederhana
dan berharga
di antara falsafah malam
terdiam di jemari mimpi
dan larut
di memory yang tk prnah sepi
bhkan dari sesuatu yg tak pasti..
the end 7:46
ketika malam berderai rinai gerimis...
Langganan:
Postingan (Atom)