:ASH
Aku simpan rindu ini
pada gerimis tadi pagi
ketika kau hadir di penghujung hari
di antara derai detik yang kian bersajak
kaleidoskop tahun kemarin
di awal pagi
Sri..
kau datang padaku
ketika subuh masih gigil
dg gigil paling sempurna
di antara larik-larik fajar
dan lirih wirid subuh
kau datang tanpa suara
laksana sketsa rembulan di malam
empat belas
purnama tanpa suara
Sri..
pagi mulai punguti sisa-sisa suara
subuh tadi
merangkainya menjadi puisi
yang perlahan kau baca
pelan namun pasti
pelan-pelan kau hentikan debar
dalam jiwa ini..
di antara dzikir gerimis
kau bersajak 'kangen'
seirama air matamu
yang tak hendak terhenti
di jiwamu..
Aku tertegun
larut di antar spasi kisah
dan jeda isak tangis
paling tak masuk logika
Aku nyaris mati
berderai Air mata
yang kau petik
kehadirannya
usai wiridan subuh
311213
Selasa, 31 Desember 2013
Senin, 30 Desember 2013
Rindu paling sunyi
tanggal kian tertanggal
dari abad mu dan abad ku
dari abjad mu juga abdjaku
dari adab mu jua adab ku
tanggal tertinggal di batas janggal
kita hampir usai
mereda di sela isak tangis sang gerimis
yang tengah asyik meramu rindu meracik asmara
berselendang senja yang tlah usang
bermahkota sunyi paling abadi
kita kembali bicara sepi
ketika senja punguti air matamu
yang jatuh di sela gaduh dan luluh
malam itu
malam yang hadirkan opera tanpa suara
malam yang mengkristalkan segala kerinduan
dan kita
hanya mampu membisu, membatu
rembulan yang bersajak deburan ombak
bergelora di antara triliunan kilat cahaya kembang api
dan serak kerinduan yang tertahan detik paling akhir
tahun ini
tahun yang memang bukan tahun kita
aku rangkum semua sepi segala sunyi
di dada ini
hingga membuncah, basahi bukit lazuardi
tak tersisa
kau dan aku
entah dimana .
311213
dari abad mu dan abad ku
dari abjad mu juga abdjaku
dari adab mu jua adab ku
tanggal tertinggal di batas janggal
kita hampir usai
mereda di sela isak tangis sang gerimis
yang tengah asyik meramu rindu meracik asmara
berselendang senja yang tlah usang
bermahkota sunyi paling abadi
kita kembali bicara sepi
ketika senja punguti air matamu
yang jatuh di sela gaduh dan luluh
malam itu
malam yang hadirkan opera tanpa suara
malam yang mengkristalkan segala kerinduan
dan kita
hanya mampu membisu, membatu
rembulan yang bersajak deburan ombak
bergelora di antara triliunan kilat cahaya kembang api
dan serak kerinduan yang tertahan detik paling akhir
tahun ini
tahun yang memang bukan tahun kita
aku rangkum semua sepi segala sunyi
di dada ini
hingga membuncah, basahi bukit lazuardi
tak tersisa
kau dan aku
entah dimana .
311213
Sabtu, 14 Desember 2013
Langit Malam
Malam menjadi
Hari bermimpi
Lelap
Melodi sunyi
Cemara
Bamboo
Jatuhkan rembulan
Temaram
Senyap
Tunaskan harap
Bermunculan
Bukan lingkaran
Kecil
Dari langit
Air
Air mata
Langit malam
Kebun seni, 2013
Sudut Jalanan
Langit menua
Dingin kedinginan
Sabit menjelma purnama
Sekejap, serentak
Batu-batu tak berbaju
Memekik sayu
Seribu pasang
Paha
Germerlapan
Bersama decak kagum
Payudara
Sukajadi, 2013
Diorama Nasib
Memotong-motong nasib
Hingga jadi sajak
Mengaburkan
Di antara pecahan gerimis
Mengabarkan
Pada sehelai angin
Mengibarkan
Di degup jantung paling gema
Kita
Tak bernasib
Mereka
Raib
Dan nasib
Kembali raib
Bandung, 2013
Larut
Namamu
Abadi
Di tengah komposisi
Langit dan bumi
Berarak
Menjadi mendung
Gerimis lalu hujan
Deras
Tumpah
Tepat di keheninganku
Seirama desis huma
Desau
Angin senjakala
Bandung, 2013
Harap
Cemas meringkik
Di jalan
Dekat jarum
Nadi
Bambu
Kasmaran
Tak pernah henti
Berciuman
Aku iri
Malam dan kita
Tak lantas
Bersatu pelukan
Surau tanpa kaca
Mencemooh
“kapan dzikirku bersetubuh”
Leumahneundeut, 2013
Langganan:
Postingan (Atom)