bahkan
lembaran-lembaran kerdipmu
masih tersimpan utuh
di kotak rahasiaku
yang bernama
hati
dan jelaga jiwamu
dan bening bola matamu
dan teduh kasihmu
dan senyum abadimu
berdetak seiring denyut nadi
berdegup seirama debar jantung
wajahmu
tak hendak lepas
dari garis pandangku
bahkan menebal
menjelma lukisan paling abadi
dimuka bumi
masih ku ingat
ketika kata-kata
asyik bersetubuh dengan bibirmu
sedang aku membeku
cemburu !
dan angin
membuka auramu
jengkal demi jengkal
hingga rambutmu tergerai
tak kuasa menahan hasrat
dan gejolak
dan aku
kembali membatu
cemburu !
Bandung, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar