Tiba-tiba langit
terbelah
Robek senja bersama
merahnya
Angin merayap
Menembus
kening-kening harap
Mega terbakar kelam
Hingga kilat tiada
jemu jilatinya
Gerimis berganti
Menjadi badai di
malam sunyi
Di serambi puisi
Ketika mawar
berhenti mekar
Dan pucuk melati
kehilangan klorofilnya
Membeku
Semua membeku
Selimuti bahasa
keheningan
Meski nafas tetap
terjaga
Dan langkah tetap
terarah
Namun terkadang
keyakinan
Pecah di
pertengahan malam
Ketika kegaduhan
terasa sangat sepi
Dan gelisah
bertingkah di nyeri hati
Rintihan hujan
malam ini
Menebarkan asa
Dan gundah di teras
mimpi
Kata-kata
Do’a-do’a
Ataupun sebait
petuah
Penunjuk jalan
hidup
Lurus bukan berarti
Tak pernah belok
Terkadang samar
Namun mesti
tersadar
Dan kembali ke
start
Reda hentikan masa
Di sisa gelegar
gelap dan halilintar
Yang
menyambung hari
Menyambung
lukisan ini
Sempat
terbaca jelas
Kerinduan
Namun
samar terkekang
Kenyataan
Sukajadi
290313
Tidak ada komentar:
Posting Komentar