Kamis, 10 Oktober 2013

Serambi Malam



Tiba-tiba langit terbelah
Robek senja bersama merahnya
Angin merayap
Menembus kening-kening harap

Mega terbakar kelam
Hingga kilat tiada jemu jilatinya
Gerimis berganti
Menjadi badai di malam sunyi
Di serambi puisi

Ketika mawar berhenti mekar
Dan pucuk melati kehilangan klorofilnya

Membeku
Semua membeku
Selimuti bahasa keheningan
Meski nafas tetap terjaga
Dan langkah tetap terarah

Namun terkadang keyakinan
Pecah di pertengahan malam
Ketika kegaduhan terasa sangat sepi
Dan gelisah bertingkah di nyeri hati

Rintihan hujan malam ini
Menebarkan asa
Dan gundah di teras mimpi

Kata-kata
Do’a-do’a
Ataupun sebait petuah
Penunjuk jalan hidup

Lurus bukan berarti
Tak pernah belok
Terkadang samar

Namun mesti tersadar
Dan kembali ke start

Reda hentikan masa
Di sisa gelegar gelap dan halilintar
Yang menyambung hari
Menyambung lukisan ini

Sempat terbaca jelas
Kerinduan
Namun samar terkekang
Kenyataan

Sukajadi 290313

Tidak ada komentar:

Posting Komentar