Senin, 14 Juli 2014

Jangan Panggil Aku, Penyair

Aku tak pandai membuahi kata-kata
lantas jadi puisi
maka jangan panggil Aku
Penyair

kalaupun suatu waktu
keluar dari mulutku kata-kata
yang menggetarkan langit
atau serupa bianglala
yang sering kau sebut titian bianglala
tetap saja, jangan panggil Aku
Penyair

anggap saja itu basa-basi
atau interupsi kegaduhan sunyi
atau juga melodi mimpi
yang tak di terjemahkan sepi

aku bahkan tak kenal Pabo Neruda, Gabo, Gibran
Rumi, M. Iqbal, atau Sapardi, Zawawi, Taufik Ismail,
Rendra ataupun Yapi Tambayong yg entah bagaimana berganti nama Remy Sylado.

yang Aku kenal hnya Mang Bahro, kata-kata tulen filsafat sunda, b
ahkan mungkin kini bahasa yg di ucapnya tlah lenyap dari kamus dunia.
juga Ma Okon, penakluk 4 sapi di kampungku, yg paling mahir memainkan peran antagonis ataupun protagonis

Jangan panggil Aku, penyair
kata-kata ku tak pernah singgah di majalah
apalai koran ternama
hanya menjadi bahan bakar sepi
dan suluh ketika sunyi mengutuk diriku sendiri

to be continued ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar