Segenggam Bahasa Jiwa
Rembulan yang memendam amarah
singgah di serambi malam resah
lagukan tembang harmoni
tak berpuisi
mega-mega menari
berbukit-bukit putih kehitaman
samar di terpa riuh angin jalanan
di antara nafas kehidupan
kedamaian terurai
menetes perlahan di setiap lamunan
asa mengepak
memeluk semesta dekap senyap cinta
symphoni sunyi terbentang
di opera malam
berjantung ketenangan
di lampu-lampu jalan
terselip kata yang tak sempat merebah
"Aku berjalan menuju keheninganMu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar