Sabtu, 03 Januari 2015

DI KAKI CEMARA

Barangkali aku harus mengutus cemara/untuk meminangmu wahai khatulistiwa//
Sejak puisi yang ku sajikan tak pernah kau perhitungkan/atau hanya sekedar kau ambil titimangsa yang berjalan serupa mega-mega//

Aku harus terbenam/menyemai istirah panjang//
Agar rembulan bisa angkuh dengan segala kerendahan hatinya/dan bintang saling mereguk kecup yang jajakan bidadari karbitan//

Aku ikhlaskan subuh bersetubuh dengan fajar/agar lahir do'a-do'a yang persuakan senyummu di barisan embun pada raut dedaunan//

Aku harus mengutus cemara/untuk meminangmu wahai permata jiwa//
Sebab puisi yang ku sajikan/hanya membuatmu menjadi yang tak semestinya//

Akan ku utus do'a/agar Tuhan tak menyesal/karena rindu telah mengental//

Cikajang, 030115 16:55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar