Malam ini
Aku ingin merayumu dengan sehelai gerimis yang luruh di jejak tubuhku, menuliskan puisi rindu yang kental sekental kopi hitam yang sering tersaji di pelataran pagi dan teras malam ..
Aku ingin merayumu dengan musik paling sunyi, bukan lagu atau irama nostalgia. Hanya secangkir partitur do'a yang riang bernyanyi berparas air mata dengan selendang dewi kahyangan, bukan kartini atau Theresa. Bukan juga kristina peri atau juga syahrini..
Aku ingin bermesraan denganmu,
Bersenggama dengan puisi yang lahir dari bibirmu, lalu ku telanjangi kau dengan gairah setinggi tower-tower Dubai dengan desahan paling takjub seperti di iklan-iklan dini hari.
Kita bermandi rindu yang pecah di ujung desah. Di ujung jerit paling khusuk.
Di atas ranjang sajak kita bergolak seperti ombak di lautan dan angin di puncak bukit merah..
Lantas kita, terbaring bersama berselimut langit, masih di atas ranjang sajak malam ini ..
Aku ingin mencuri bisikmu
Di sisa malan
Demi waktu
Kebunseni, 311214 21;25
#duka kangge saha ieu th
#ujug-ujug hyng nulis..
Bersenggama dengan puisi yang lahir dari bibirmu, lalu ku telanjangi kau dengan gairah setinggi tower-tower Dubai dengan desahan paling takjub seperti di iklan-iklan dini hari.
Kita bermandi rindu yang pecah di ujung desah. Di ujung jerit paling khusuk.
Di atas ranjang sajak kita bergolak seperti ombak di lautan dan angin di puncak bukit merah..
Lantas kita, terbaring bersama berselimut langit, masih di atas ranjang sajak malam ini ..
Aku ingin mencuri bisikmu
Di sisa malan
Demi waktu
Kebunseni, 311214 21;25
#duka kangge saha ieu th
#ujug-ujug hyng nulis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar