Ruh-ku melayang
separuh
di atas dipan-dipan
mesjid yang tiada pernah
terheningkan
menari-nari
di sela do'a pengemis jalanan
dan tawa palsu penjaja makanan
segenggam jiwa merapuh
melebur genangi kaki-kaki langit
ketika mega mengetuk surya
dan rembulan jatuh di sinarnya
malam-malam melambai
bersama gelora jiwa
dan kado kecil hari esok
malam yang panjang
perjalanan nan gamang
memecah makna
meukar cerita
dg jutaan imbuhan
yang memungkinkan mampu
mengobati luka
semua terhenti di angka 00:00
langit berdecak kagum
menatap tegas
deretan aksara mengangkasa
dr dalam jiwa-jiwa
jiwa yang lelah
jiwa yang kalah
jiwa yang termakan sumpah serapah
sebelum fajar memenggal rembulan
ku tutup langit dg do'a
dan kulipat nafas
dg bahasa-bahasa adanya
Senjakala
Sukajadi 160613
Tidak ada komentar:
Posting Komentar