aku mendamba Izrail
hadir memeluk ruh jiwaku
menawarkan seteguk
air firdaus
yang terbungkus manisnya rindu
dengan gelas yang tiada pernah ada
di muka dunia
sejukan segenap gejolak sukma
hingga tiada nampak nafas dahaga
kata-kata menjadi do'a seutuhnya
merobek lingkaran malam
dan gemparkan bintang gemintang
Aku rindukan Izrail
datang membisikan pusaka keabadian
"Lailahailallah Muhammadurrasulullah"
hingga nyawaku lepas
dengan seulas senyuman
terpatri di raut sang malam
dan ragaku terbaring
menanti dua helai isyarat
dan tetes-tetes do'a
hingga tujuh langkah
yang ku dengar terakhir
mengajak Munkar dan Nakir
bercengkrama di keheninganku
tanpa kegelapan
tanpa kekhawatiran
semua bercahaya
hingga akhir lamunan
aku tak sempat berkata
terpenggal-penggal
Sukajadi 100713
Tidak ada komentar:
Posting Komentar