Sabtu, 10 Mei 2014

Kepada Kegelisahanmu

:saudaraku

Tenanglah, kerana langit pun bersamodra problema
namun tetap tenang

kita hanya butuh keheningan sementara
untuk hidup kembali berharga
ajak bicaralah mereka yang tak mengerti kata-kata
tanyakan pada sunyi
pada secangkir kopi
pada sepi
pada langit
pada bumi
pada angin
dan pada apa saja yang kau anggap
suci

kurangilah, sedikit saja kadar ambisi
dan iri hati yang menyelimut diri

sediakan hari dimana kita di haruskan untuk
berjalan dan tersenyum pada dunia
yang enggan menatap kita
bahagia

Tenanglah, gelisah adalah dzikir abadi
pada jiwa manusia

sadarilah, bahwa kita hidup
untuk menemui kematian

Hidup Mulya terkadang mungkin lebih baik
dari sekadar Mati Syahid

carilah waktu dimana kita bisa asyik
sendiri tanpa seorangpun di sisi kita
hanya jiwa dan pemiliknya


Tenanglah, kaya dan miskin itu adil
begitu jua sedih dan bahagia
gelisah dan ketenangan

Tenanglah,
ucapkanlah selamat malam
untuk jiwamu dan kegelisahanmu
sebab esok nyata hadir kepadamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar