sepersekian detik
setelah senja tenggelam
lelap di peluk matahari
garis langit kembali hadir
sapa dedaunan usap reruntuhan
puing-puing yang tak pernah
di rapikan
angin masih bercumbu dg angan
dan sebongkah kenangan
yang menyeret makna sang jiwa
ke pusara keheningan
keheningan yang bergitu kuat mengikat
seutuhnya
hingga puisi pun tak mampu
memahaminya
seperti rinai gerimis
yang tergadai sinar sang rembulan
kegelisahan yang tiada pernah habis
menelan malam dan sejuta mimpi
iris melodi sunyi
merobek jala-jala nurani
dan tarian malam
tetap abadi dr zaman ke zaman
setelah soekarno
dan sesudahnya
kalimat yang lengkap
bisikan tasbih
irama tahmid
dan gema tahlil
bersatu bersama aungnya takbir
melesat membelah langit
memaksa pengharapan
turunkan asa jatuh ke bumi
asa yang tak pernah hilang
asa yang tak pernah tahu
bahwa dia terkadang hilang
Bdg.260513
Jumat, 31 Mei 2013
Jumat, 24 Mei 2013
Dan Senja Ini...
terlalu lama ku simpan bait ini
mengkristal di setiap susunan hari
detik ke detik
memberi kesan anggun
namun penuh debu dan koyakan
mata itu sudah lama tiada terlihat
entah di telan jingga
atau warna yang belum pernah
di ketemukan
pun tak nampak
kesejukan di balik aroma senja
teradaikah?
atau hanya ilusi semata
ada yang terkekang oleh kenyataan
namun tak jua lepas
belenggu begitu dalam
suara lama terdengar kembali
bahkan lebih kencang dari biasanya
kisah ini terlalu jemu
membatu, membiru, melebur bersama rindu
bait ini usang
terbuang kepingan salju
di semenanjung asa
buritan mimpi
tertinggal pasir
perih dan bercampur lumpur
putih tampak kusam
atau sepotong bendera
yang terbaring di jutaan puing jiwa
episode ini tak ku mngerti
tak kurangkai kata
pun tak jua aku mngerti
tanyakan pada keikhlasan
tanyakan pada kejujuran
Sukajadi. 200313
mengkristal di setiap susunan hari
detik ke detik
memberi kesan anggun
namun penuh debu dan koyakan
mata itu sudah lama tiada terlihat
entah di telan jingga
atau warna yang belum pernah
di ketemukan
pun tak nampak
kesejukan di balik aroma senja
teradaikah?
atau hanya ilusi semata
ada yang terkekang oleh kenyataan
namun tak jua lepas
belenggu begitu dalam
suara lama terdengar kembali
bahkan lebih kencang dari biasanya
kisah ini terlalu jemu
membatu, membiru, melebur bersama rindu
bait ini usang
terbuang kepingan salju
di semenanjung asa
buritan mimpi
tertinggal pasir
perih dan bercampur lumpur
putih tampak kusam
atau sepotong bendera
yang terbaring di jutaan puing jiwa
episode ini tak ku mngerti
tak kurangkai kata
pun tak jua aku mngerti
tanyakan pada keikhlasan
tanyakan pada kejujuran
Sukajadi. 200313
BALADA TENGAH MALAM
setidaknya
ada damai tersisa
pada sebatang rumput yang kau bakar
dan kau hisap perlahan di sela nyanyian malam
kau lumat perih dalam-dalam
hembuskan lewat asap
yang penuh racun di dalamnya
tak lupa kau reguk minuman isotonik bernutrisi
pastinya halal
bukan wheskey, jac'k D, vodka, manson, atau bacardy
bukan juga anggur merah, topi miring, dan lainnya
hanya air putih
itu minuman favoritmu
atau kopi hitam
yang sllu terhidang setiap saat
semakin lama kau terdiam
dan kau tuliskan entah apa
pada sebuah warna
putih itu maksudku
kau tuliskan baris-baris kehidupan
sedikit awut-awutan, namun dapat di mgerti
suka-duka-cinta-luka-nestapa
tawa-canda-gembira-dilema-dan nyata
semua jelas terbaca
lengkap dengan judul dan tanda baca
malam kian larut
hampir pagi beberapa detik lagi
kau masih tetap tenang
hisap perlahan rumput liar
yang sllu kau simpan dlm ingatan
siaran televisi malam hari
hanya menjdi hiasan
dan lampu kamar tetap membisu
seperti biasanya
sesekali deru knalpot terdengar
dari balik deretan pagar dan beton
dan riuh negara malam
engkau masih menulis
sementara kantuk asyik mengusik matamu
dan lelah gerogoti ragamu
luka-duka-perih tetap bertumpu di jiwamu
entah sampai kapan
mungkin esok, lusa, atau sebatang hari
yang terbakar luka...
matamu terpejam sesaat
resapi makna ayatNya
yang sering kau bisikan tatkala kau diam
tatkala kau sadar
kau berharap
dan merangkak dlam harap
asa pincang dg kenyataan
bertolak belakang
dinin menyengat tubuh lelahmu
dan jemari mu tak sempat diam
mencari-cari apa yang tersendat
di pelipis pemikiran
kesunyian tak tergantikan
engkau resah jelang esok
entah kenapa
padahal kau sudah terbiasa
dg keadaan ini
ataukah jiwamu tak setegar dulu?
tidak!
bahkan jiwaku lebih kuat di banding dulu
atau hanya tak bisa ungkapkan apa
yang tersimpan dlm dada
dilema dan asa yang tertunda
mengalir deras di jurang-jurang
keheningan
menetes deras menghujam jantung sukma
merah menyala
panas membara
sesak
dan jua menghilang
di samar mimpi tenang
Sukajadi.180413
ada damai tersisa
pada sebatang rumput yang kau bakar
dan kau hisap perlahan di sela nyanyian malam
kau lumat perih dalam-dalam
hembuskan lewat asap
yang penuh racun di dalamnya
tak lupa kau reguk minuman isotonik bernutrisi
pastinya halal
bukan wheskey, jac'k D, vodka, manson, atau bacardy
bukan juga anggur merah, topi miring, dan lainnya
hanya air putih
itu minuman favoritmu
atau kopi hitam
yang sllu terhidang setiap saat
semakin lama kau terdiam
dan kau tuliskan entah apa
pada sebuah warna
putih itu maksudku
kau tuliskan baris-baris kehidupan
sedikit awut-awutan, namun dapat di mgerti
suka-duka-cinta-luka-nestapa
tawa-canda-gembira-dilema-dan nyata
semua jelas terbaca
lengkap dengan judul dan tanda baca
malam kian larut
hampir pagi beberapa detik lagi
kau masih tetap tenang
hisap perlahan rumput liar
yang sllu kau simpan dlm ingatan
siaran televisi malam hari
hanya menjdi hiasan
dan lampu kamar tetap membisu
seperti biasanya
sesekali deru knalpot terdengar
dari balik deretan pagar dan beton
dan riuh negara malam
engkau masih menulis
sementara kantuk asyik mengusik matamu
dan lelah gerogoti ragamu
luka-duka-perih tetap bertumpu di jiwamu
entah sampai kapan
mungkin esok, lusa, atau sebatang hari
yang terbakar luka...
matamu terpejam sesaat
resapi makna ayatNya
yang sering kau bisikan tatkala kau diam
tatkala kau sadar
kau berharap
dan merangkak dlam harap
asa pincang dg kenyataan
bertolak belakang
dinin menyengat tubuh lelahmu
dan jemari mu tak sempat diam
mencari-cari apa yang tersendat
di pelipis pemikiran
kesunyian tak tergantikan
engkau resah jelang esok
entah kenapa
padahal kau sudah terbiasa
dg keadaan ini
ataukah jiwamu tak setegar dulu?
tidak!
bahkan jiwaku lebih kuat di banding dulu
atau hanya tak bisa ungkapkan apa
yang tersimpan dlm dada
dilema dan asa yang tertunda
mengalir deras di jurang-jurang
keheningan
menetes deras menghujam jantung sukma
merah menyala
panas membara
sesak
dan jua menghilang
di samar mimpi tenang
Sukajadi.180413
Tengadah
sepotong senja
segenggam malam
dan sebait puisi
apa yang hendak kau pilih?
aku pilih
kita pilih
sepotong senja tlah terlelap
memeluk ribuan kisah jutaan episode
yan terangkum dlm jemari jiwa
dan nafas sang sukma
segenggam malam tlah usang
pupus oleh gerimis dan kicau remang-remang
lantunkan do'a jua senandung dosa
atau sebait puisi
yang mungkin abadi
sepertinya dlam khayalan
angan dan cita-cita
seberkas luka
tersusun rapi di rak-rak jingga
melankonis sebrangi angkasa
seudap rindu
tak kenal diam
menari-nari lembut
di cipratan halus garis jiwa
segenggam asa
masih terpegang nyata
entahlah
yang pasti ada keyakinan
malam berkecamuk
namun tetap diam
seperti biasa
kosong
kosong
dan mulai gelap
Selamat Malam
Sukajadi.110513
segenggam malam
dan sebait puisi
apa yang hendak kau pilih?
aku pilih
kita pilih
sepotong senja tlah terlelap
memeluk ribuan kisah jutaan episode
yan terangkum dlm jemari jiwa
dan nafas sang sukma
segenggam malam tlah usang
pupus oleh gerimis dan kicau remang-remang
lantunkan do'a jua senandung dosa
atau sebait puisi
yang mungkin abadi
sepertinya dlam khayalan
angan dan cita-cita
seberkas luka
tersusun rapi di rak-rak jingga
melankonis sebrangi angkasa
seudap rindu
tak kenal diam
menari-nari lembut
di cipratan halus garis jiwa
segenggam asa
masih terpegang nyata
entahlah
yang pasti ada keyakinan
malam berkecamuk
namun tetap diam
seperti biasa
kosong
kosong
dan mulai gelap
Selamat Malam
Sukajadi.110513
Titik Koma Tiga Tanda Seru
apa saja mestinya
akan ku terima
pasrahku tlah mengkristal
dan ikhlas
hampir semua berdarah
merah dan merasuk dilema
aroma mawar dan melati
menyatu
bersama sulaman kata-kata
dan tinta hitam
yang tersusun rapi
di putih kertas bergaris
sambil menahan nafas
atau gejolak
ku tulis lagi syair
tanpa judul
hanya ku beri titik dan koma
hanya titik dan koma
sebagai isi jiwaku
dan tiga tanda seru
penegas kesepianku
aku letih
sekarang aku ingin diam
nikmati secangkir kopi
dan tembakau yang tak pernah rapi
aku juga ingin kau
hadir di sampingku
entah siapa
entah apa
entah bagaimana
entah dimana
entah kemana
entah Haruskah Pergi
entah Matahati
Entah juga Mati Suri
bdg.180313
akan ku terima
pasrahku tlah mengkristal
dan ikhlas
hampir semua berdarah
merah dan merasuk dilema
aroma mawar dan melati
menyatu
bersama sulaman kata-kata
dan tinta hitam
yang tersusun rapi
di putih kertas bergaris
sambil menahan nafas
atau gejolak
ku tulis lagi syair
tanpa judul
hanya ku beri titik dan koma
hanya titik dan koma
sebagai isi jiwaku
dan tiga tanda seru
penegas kesepianku
aku letih
sekarang aku ingin diam
nikmati secangkir kopi
dan tembakau yang tak pernah rapi
aku juga ingin kau
hadir di sampingku
entah siapa
entah apa
entah bagaimana
entah dimana
entah kemana
entah Haruskah Pergi
entah Matahati
Entah juga Mati Suri
bdg.180313
Aku Tak Tau
gerimis tlah usai
pupus di telan gema adzan
basuh luka di kening mega
duka-duka di barisan kata
seperti adanya
ada dan nyatanya
nampak tak jua ada
nyanyikan tembang tanpa lirik
puisikan sajak tanpa bait
dingin menguap
abadikan kenangan
dan sapuan air mata
tertahan di relung jiwa
sekma yang memaksa jiwa
tuk berbicara apa adanya
tetap tidak bisa
terlalu pedih dan kosong
sepi tunggangi langit
rembulan pecah
terpanah bintang-gemintang
kelam
hitam
di antara dedaunan
dan sajak malam
terberai sudah
dalam helaan nafas kehidupan
gelisah mencabik
robek sebagian luka
luka di atas luka
berbekas sulit hilang
hanya sebait puisi lagi
dongeng tidur malam ini
dan do'a sunyi
antarkan ketenangan
menyambut pagi..
pupus di telan gema adzan
basuh luka di kening mega
duka-duka di barisan kata
seperti adanya
ada dan nyatanya
nampak tak jua ada
nyanyikan tembang tanpa lirik
puisikan sajak tanpa bait
dingin menguap
abadikan kenangan
dan sapuan air mata
tertahan di relung jiwa
sekma yang memaksa jiwa
tuk berbicara apa adanya
tetap tidak bisa
terlalu pedih dan kosong
sepi tunggangi langit
rembulan pecah
terpanah bintang-gemintang
kelam
hitam
di antara dedaunan
dan sajak malam
terberai sudah
dalam helaan nafas kehidupan
gelisah mencabik
robek sebagian luka
luka di atas luka
berbekas sulit hilang
hanya sebait puisi lagi
dongeng tidur malam ini
dan do'a sunyi
antarkan ketenangan
menyambut pagi..
Selasa, 21 Mei 2013
Surat Cinta
Ku tulis surat ini
ketika langit masih berselimut bintang
dan rembulan terjaga dlam sinarnya
dingin yang mendesah
mengetuk jiwa
membuka rindu
rindu yang tak pernah jemu
padamu !
angin berbaris rapi
menyisir daun-daun yang masih terlelap
larut dalam buaian keheningan
begitu juga diriku
yang hanyut dalam rindu
padamu !
dalam pejam ku ukir wajahmu
memeluk separuh hidupku
aku mulai terseret
gelombang cinta deras asmara
yang kau punya
saat kau hadir
meski dalam bayang
seluruh tubuhku
terpasung rindu
berderai terkesima
entah apa yan mesti terjadi
namun kejujuranku terurai
'Aku Cinta Padamu'
hnya itu kata yang ku punya untukmu
meski kau masih selaja tajam menatapku
kau tersenyum
tanpa jawaban
dengan terbata-bata ku bisikan
'Sungguh, Aku Cinta Kau'
kau hanya tersipu
memendam kata yang kau rekam di mata
dan membunuh separuh perputaran masa
kau penjarakan aku dlam senyumanmu..
Untukmu Terkasih 'ar71'
bdg,21/05/13
ketika langit masih berselimut bintang
dan rembulan terjaga dlam sinarnya
dingin yang mendesah
mengetuk jiwa
membuka rindu
rindu yang tak pernah jemu
padamu !
angin berbaris rapi
menyisir daun-daun yang masih terlelap
larut dalam buaian keheningan
begitu juga diriku
yang hanyut dalam rindu
padamu !
dalam pejam ku ukir wajahmu
memeluk separuh hidupku
aku mulai terseret
gelombang cinta deras asmara
yang kau punya
saat kau hadir
meski dalam bayang
seluruh tubuhku
terpasung rindu
berderai terkesima
entah apa yan mesti terjadi
namun kejujuranku terurai
'Aku Cinta Padamu'
hnya itu kata yang ku punya untukmu
meski kau masih selaja tajam menatapku
kau tersenyum
tanpa jawaban
dengan terbata-bata ku bisikan
'Sungguh, Aku Cinta Kau'
kau hanya tersipu
memendam kata yang kau rekam di mata
dan membunuh separuh perputaran masa
kau penjarakan aku dlam senyumanmu..
Untukmu Terkasih 'ar71'
bdg,21/05/13
Asa Jingga
di sini
tersulam rindu
di jiwa ini
apa kau tak pernah hadir?
sajak lalu lalang
bercerita tentang kau
tentang aku yang risau
apa mesti aku teriak?
kau masih tersenyum
sedang
luka tetap menganga selaja
apa kau tak merasa?
aku ini jiwa
jiwa yang merindukanmu
hadir
di sini memelukku..
tersulam rindu
di jiwa ini
apa kau tak pernah hadir?
sajak lalu lalang
bercerita tentang kau
tentang aku yang risau
apa mesti aku teriak?
kau masih tersenyum
sedang
luka tetap menganga selaja
apa kau tak merasa?
aku ini jiwa
jiwa yang merindukanmu
hadir
di sini memelukku..
Asa
saat rinduku
tak sempat memelukmu
ku lumat senja dg warna
dengan kata
dan sajak cinta
ku pintal
ku kemas dlm bait
yang tak pernah hadir dlm pahit
ku simpan di purnama malam
ku titipkan lewat teduh bintang-gemintang
hingga do'aku berkarat
dan ucapku tak sempat tersurat..
bdg.21/05/13
tak sempat memelukmu
ku lumat senja dg warna
dengan kata
dan sajak cinta
ku pintal
ku kemas dlm bait
yang tak pernah hadir dlm pahit
ku simpan di purnama malam
ku titipkan lewat teduh bintang-gemintang
hingga do'aku berkarat
dan ucapku tak sempat tersurat..
bdg.21/05/13
Sisa Gerimis Malam Ini
gerimis masih sisakan tanya
di kaca-kaca
lantai tiga kamar tak serupa
di degup jantung
detak nadi
dan detik nafas jarum jam
angin kehilangan arah bermain
bersembunyi di balik teduh
rimbun dedaunan
lelap .. dan terlelap..
mega mengadu nasib pada malam
entah esok
baru biru akan muncul
atau juga tetap gelap yang meratap
bahu jalan
bilboard iklan
dan tarian rumput liar
usap sekejap
keluh kesah yang merambah
lorong-lorong jalan
jembatan layang
dan semboyan iklan
tutup tenang duka dan bimbang
melenggang bersama bintang
aksara mulai berderet
kembali
ke keheningan sederhana
sesekali nafas langit terdengar
terseok
tersambar halilintar
dan bergolak
bersama jejak yang sesakan dahak
di tengah malam
dia menulis
bdg.20/05/13
Sabtu, 18 Mei 2013
Aku Disini
sekeping rembulan jatuh
di pelataran jiwa
membawakan segelas kenangan
dan semangkuk keluh kesah usang
seteguk luka ku reguk
dalam tegukan yang dlam
sehisap duka ku resap
di antara kepulan harap
mimpi-mimpi bercerita lagi
bintang-bintang mengadu lagi
tentang kerinduan
yang menahun dlm kepompong zaman
dan tak sempat terbang
ke gerbang sidrathul Muntaha
terjaga di hening malam
seperti basah
dingin senjakala..
di pelataran jiwa
membawakan segelas kenangan
dan semangkuk keluh kesah usang
seteguk luka ku reguk
dalam tegukan yang dlam
sehisap duka ku resap
di antara kepulan harap
mimpi-mimpi bercerita lagi
bintang-bintang mengadu lagi
tentang kerinduan
yang menahun dlm kepompong zaman
dan tak sempat terbang
ke gerbang sidrathul Muntaha
terjaga di hening malam
seperti basah
dingin senjakala..
Untukmu Senja
seperti sehelai senja
yang senantiasa kau isi canda
tawa yang kini entah dimana
akan tetap ku abadikan
lewat puisi atau kata-kata jiwa
yang melekat di jemari mega-mega
seperti sebait namamu
anggun bersahaja
tetap bening
laksana embun di gerbang pagi
seperti wajahmu
teduh berhias ramah
tiada pernah nampak amarah
hanya sesekali memerah
tersiram potret keabadian senja
dan aku masih tetap
mengagumimu
Bidadari Senjakala
yang senantiasa kau isi canda
tawa yang kini entah dimana
akan tetap ku abadikan
lewat puisi atau kata-kata jiwa
yang melekat di jemari mega-mega
seperti sebait namamu
anggun bersahaja
tetap bening
laksana embun di gerbang pagi
seperti wajahmu
teduh berhias ramah
tiada pernah nampak amarah
hanya sesekali memerah
tersiram potret keabadian senja
dan aku masih tetap
mengagumimu
Bidadari Senjakala
Langganan:
Postingan (Atom)