Jumat, 31 Mei 2013

Tarian Gerimis

sepersekian detik
setelah senja tenggelam
lelap di peluk matahari

garis langit kembali hadir
sapa dedaunan usap reruntuhan
puing-puing yang tak pernah
di rapikan

angin masih bercumbu dg angan
dan sebongkah kenangan
yang menyeret makna sang jiwa
ke pusara keheningan

keheningan yang bergitu kuat mengikat
seutuhnya
hingga puisi pun tak mampu
memahaminya

seperti rinai gerimis
yang tergadai sinar sang rembulan

kegelisahan yang tiada pernah habis
menelan malam dan sejuta mimpi
iris melodi sunyi
merobek jala-jala nurani

dan tarian malam
tetap abadi dr zaman ke zaman

setelah soekarno
dan sesudahnya

kalimat yang lengkap
bisikan tasbih
irama tahmid
dan gema tahlil
bersatu bersama aungnya takbir

melesat membelah langit
memaksa pengharapan
turunkan asa jatuh ke bumi

asa yang tak pernah hilang
asa yang tak pernah tahu
bahwa dia terkadang hilang

Bdg.260513

Tidak ada komentar:

Posting Komentar