sepersekian detik
setelah senja tenggelam
lelap di peluk matahari
garis langit kembali hadir
sapa dedaunan usap reruntuhan
puing-puing yang tak pernah
di rapikan
angin masih bercumbu dg angan
dan sebongkah kenangan
yang menyeret makna sang jiwa
ke pusara keheningan
keheningan yang bergitu kuat mengikat
seutuhnya
hingga puisi pun tak mampu
memahaminya
seperti rinai gerimis
yang tergadai sinar sang rembulan
kegelisahan yang tiada pernah habis
menelan malam dan sejuta mimpi
iris melodi sunyi
merobek jala-jala nurani
dan tarian malam
tetap abadi dr zaman ke zaman
setelah soekarno
dan sesudahnya
kalimat yang lengkap
bisikan tasbih
irama tahmid
dan gema tahlil
bersatu bersama aungnya takbir
melesat membelah langit
memaksa pengharapan
turunkan asa jatuh ke bumi
asa yang tak pernah hilang
asa yang tak pernah tahu
bahwa dia terkadang hilang
Bdg.260513
Tidak ada komentar:
Posting Komentar