senja tertelan malam
terbelenggu cahaya bintang-gemintang
semilir angin
dingin mengusap jantung kota ini
meski malam biasa saja hadir
samar riuh gema shalawat
di toa-toa mesjid
sebrang jalan penuh kenangan
mnyeret jiwaku larut
dalam putaran masa
msa lampau!
hampir sepuluh tahun penuh jejak
ketika tak penah ku hirup
debu-debu jalanan
dan bangkai-bangkai kekerasan
tak pernah pula ku reguk
sesaknya nafas
beban kehidupan
suara itu kian jelas
menembus sukma yang rapuh
merenggut separuh dr kehidupan malamku
malam bergetar
cakrawala gemetar
terbelah gema adzan
di sela riuh suara keabadian
kerinduan menjerit
rndu masa silam
rindu keluarga yang ku tinggalkan
rindu yang tak pernah ada yang tau
selain sajak ini sbg wakilku
malam melegam hitam
memasuki lorong-lorong misteri
gerbang-gerbang keheningan
dan aku
ada di salah satunya
Sukajadi. 010613
Tidak ada komentar:
Posting Komentar