siang yang tak begitu biasanya
tenang dan bimbang
sekujur puisi tak nyaris datang
bergelombang nyanyian gamang
langit hangus
di dera bara nyala sang surya
mega tetap teduh
nampak putih dari biasanya
terbiar di dada
terjerumus di senja
dan tetap begitu
hingga surya terbagi dua
pilar-pilar jemu
samar dan terbelenggu
segurat senyuman untuk hari esok
bukan pertanda bahagia
hanya saja
mencoba tegar dlm kenyataan yg ada
tak senyum pun
apalah guna
muram jelas tak menyelesaikan masalah
apalagi menghalau
meski sesekali
deburan ombak mengundang
dan kicauan burung
merindui
dia tetap menghadang
ini hanya soal waktu
yang mengekang kita
dlam angan yang terburu-buru
cobalah diam sejenak
angin masih segar untuk kita dekap
Bdg. 111012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar