Minggu, 16 Juni 2013

Mata Mega

pagi terduduk
terhalang fajar di mega ufuk

angin kemarau berdendang
mengalir lembut antara tarian dedaunan
redupnya lampu jalanan
dan riuh kehidupan

dingin menyergap
bungkam semangat di detak gerak
detik terpetik
jemput kicauan camar dan pipit

sayap-sayap jiwa terkulai
entah, dia tak mengerti
sebait pemahaman
dia tuangkan lewat nyanyian
tulisan tak berujung
tak bertepi

mimpi tlah usai
di sudut gubuk
pembaringan lusuh

tanpa selimut
tanpa sentuhan lembut

hanya segelintir do'a
yang mnyeka lelah jiwa
mengusap lemah sukma
sejukan riuhnya duka

langit pecah
merah membara
mendesah menjemput mata terbuka
mega terkesima

sedang siang masih terlelap
dan malam perlahan memeluk rembulan
bintang
dan sejuta kenangan

melambung di alam pikiran
merantai dalam
bergelora di kepal genggaman

aksara kian tak terbaca
mengeja sentuhan deburan ombak
di sini . pantai selatan..

Bdg. 130113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar