pagi terduduk
terhalang fajar di mega ufuk
angin kemarau berdendang
mengalir lembut antara tarian dedaunan
redupnya lampu jalanan
dan riuh kehidupan
dingin menyergap
bungkam semangat di detak gerak
detik terpetik
jemput kicauan camar dan pipit
sayap-sayap jiwa terkulai
entah, dia tak mengerti
sebait pemahaman
dia tuangkan lewat nyanyian
tulisan tak berujung
tak bertepi
mimpi tlah usai
di sudut gubuk
pembaringan lusuh
tanpa selimut
tanpa sentuhan lembut
hanya segelintir do'a
yang mnyeka lelah jiwa
mengusap lemah sukma
sejukan riuhnya duka
langit pecah
merah membara
mendesah menjemput mata terbuka
mega terkesima
sedang siang masih terlelap
dan malam perlahan memeluk rembulan
bintang
dan sejuta kenangan
melambung di alam pikiran
merantai dalam
bergelora di kepal genggaman
aksara kian tak terbaca
mengeja sentuhan deburan ombak
di sini . pantai selatan..
Bdg. 130113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar