lama kau tak hadir
temani senja
bersama canda tawa
wajahmu samar
biru bekas luka di rautmu
dalam teramat dalam
goreskan makna di tanah kehidupan
semerbak melati terjaga
di teduh hijau kembang kamboja
aroma mawar meremang
punguti kenangan di riuh mega
pucuk-pucuk do'a merekah
di sini
di buritan senja
yang hendak tenggelam
pergi tanpa jejak
ataukah irama cinta kita
yang tenang damai dlam buaian
atau sebuah nafas perumpamaan
hari-hari
tuliskan cerita pendek
di beberapa halaman koran
majalah dan surat kabar lainnya
tak pernah terbaca semua
mungkin jemu atau teramat semu
puisi mereda
berdendang ria
di sudut gubuk tua
yang tak pernah tersentuh tinta
akar dan daun
angin dan mega
mereka masih mengeja
setaip jejak
setiap bekas tapak sang telapak sukma
ombak mengadu
bahwa esok masihkah jemu?
namun batu karang tetap bisu
tersadar di antara irama
dan sentuhan sang rembulan..
Bdg. 180213
Tidak ada komentar:
Posting Komentar