sepanjang jalan sukajadi
butir-butir rinu terselip
di heningnya bilik jiwa
lampu-lampu jalan meremang
mengalunkan pelan melodi bayang
ada segumpal kisah
membisu di bising jalan
angkuh aspal dan teriakan semisal
puing-puing hening pecah
terbagi menjadi seucuk puisi
berdendang merdu
di antara luka-luka biru
tawamu merekah
kala fajar antarkan malam
terlelap dlm buaian rembulan
menjaring keheningan
menebar kesunyian
namun kini
semua tinggal prasasti
lusuh terbungkus ilusi
jiwamu tlah tiada
musnah menjadi buritan lelah
terkepal dlm lingkaran
termakan amarah
malam menjelang
menyeret cerita senja
di barisan ilalang
memoriku hampir habis
pupus terbakar sang rembulan
sepanjang jalan sukajadi
tersimpan utuh
episode kita
yang tak mungkin
sang Maha merenggutnya..
Bdg 191012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar