gerimis masih sisakan tanya
di kaca-kaca
lantai tiga kamar tak serupa
di degup jantung
detak nadi
dan detik nafas jarum jam
angin kehilangan arah bermain
bersembunyi di balik teduh
rimbun dedaunan
lelap .. dan terlelap..
mega mengadu nasib pada malam
entah esok
baru biru akan muncul
atau juga tetap gelap yang meratap
bahu jalan
bilboard iklan
dan tarian rumput liar
usap sekejap
keluh kesah yang merambah
lorong-lorong jalan
jembatan layang
dan semboyan iklan
tutup tenang duka dan bimbang
melenggang bersama bintang
aksara mulai berderet
kembali
ke keheningan sederhana
sesekali nafas langit terdengar
terseok
tersambar halilintar
dan bergolak
bersama jejak yang sesakan dahak
di tengah malam
dia menulis
bdg.20/05/13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar